SISTEM PERS BRASIL

Pemulihan demokrasi, kebebasan sipil dan supremasi hukum juga sangat mempengaruhi pers di 1980-an. Pada 1990-an, surat kabar dan wartawan memainkan peran yang sangat penting dalam mencela dan masalah sosial ekonomi seperti kemiskinan, tunawisma dan korupsi politik.

Kantor Pers Royal dicetak surat kabar Brasil pertama, Gazeta do Rio de Janeiro, pada 10 September 1808. Yang pertama kali Gazeta mingguan, dan kemudian surat kabar harian. Surat kabar itu menjabat hanya sebagai juru bicara resmi untuk keluarga kerajaan, berita penerbitan dari Eropa dan tindakan resmi pemerintah.

Salah satu surat kabar berpengaruh Brasil pertama, Brasiliense Correio. Pendirinya, Hipólito da Costa, dibenarkan pilihan pencetakan kertas di luar negeri dengan mengingatkan kritikus lokal dari sensor Portugis sengit, dan risiko yang akan mengancam editor yang berani mengkritik Raja. Meskipun Correio 's edisi pertama diterbitkan pada 1 Juni, 1808, tiga bulan sebelum Gazeta pertama kali muncul, yang terakhir masih dianggap oleh kebanyakan sejarawan koran Brasil pertama.

Pada 1964, kondisi pers Brazil tidak berbeda dengan kondisi pers Indonesia pada masa orde baru. Pemerintah dan militer mendominasi dan mengatur penyiaran pers. Mulut para jurnalis tidak dapat bebas berkicau dan tangan mereka juga tidak bebas menari diatas media. Penjara dan hukuman pidana menjadi halangan bagi para jurnalis untuk mendapatkan kebebasan. Segala pemberitaan yang dibuat adalah perpanjangan mulut dari pemerintah dan militer.

Pada 1986, ke-otoriteran militer berakhir. Bukan hanya pemerintah yang lega, begitu pun media massa seakan seperti ’burung yang terbang sesuka hatinya’. Sensor terhadap media ditiadakan. Dan ini berlangsung hingga Mei 2009 lalu. Selama 23 tahun, media massa di Brasil bebas dalam penyebaran informasinya.

Presiden Joseph Sarney adalah seseorang yang telah merubah sistem pers di Barsil dari kediktatoran militer hingga menjadi demokrasi (bebas).

Kebebasan terhadap pers adalah yang paling utama di negara ini. Menurut Wakil Duta Besar Brasil di Indonesia Cesar De Paula Cidade, media massa di Brasil bebas dalam memberitakan apapun. Pemerintah tidak berhak menutup atau ’membredel’ sebuah media cetak atau elektronik jika ’keterlaluan’ dalam pemberitaannya. Setiap media mempunyai ’pakem’ di diri sendiri.

Seperti yang sudah dijelaskan, Brasil tidak memiliki larangan apa pun untuk media cetak atau elektronik. Contoh kebebasannya adalah menyiarkan film-film yang seharusnya ditonton oleh umur 17 tahun ke atas. Namun, disiarkan pada siang hari yang kebanyakan anak-anak dibawah umur dapat menyaksikannya.

Tidak ada istilah ’watch dog’ di Brasil, menurut Cesar, they have own watchdog temself. Sama dengan media di Indonesia, media di Brasil juga ada konglomerasinya.

Brasil kurang lebih memiliki 465 surat kabar harian, 2020 surat kabar non-harian, 138 stasiun televisi, dan 1822 satisiun radio. Dari semua itu, masyarakat Brasil lebih sering menonton televisi dan mengakses internet.
Banyak media massa di Brasil, juga banyak macam segmentasi media cetak dan media eletroniknya. Seperti ada surat kabar yang menganut komunis. Intinya setiap media massa di Brasil memiliki orientasi yang berbeda.

Pemerintah Brasil pun memiliki medianya sendiri. Pemerintah Brasil memiliki koran yang khusus untuk pemerintah yang bernama “National Press”. Koran tersebut juga dapat di akses rakyat Barsil melalui Internet. Dan juga memiliki stasiun radio yang ada jam khususnya. Jam khusus disini maksudnya adalah jika pemerintah ingin menyebarkan pengumuman untuk rakyat Brasil. Stasiun radio ini sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu.

Dua lembaga pers Brasil memainkan peran yang sangat penting dalam transisi ke pemerintahan demokratis pada 1970-an-Asosiasi Press Brasil (Associacao Brasileira de Imprensa-ABI) dan Federasi Jurnalis Nasional (Federação Nacional dos Jornalistas-FENAJ).Mantan wartawan tidak hanya berkumpul, tetapi juga editor, penerbit dan pemilik surat kabar, sedangkan yang kedua adalah organisasi profesional yang paling penting bagi para jurnalis di negeri ini.

Sebagian besar media massa di Brasil adalah milik swasta dan ada subsidi pemerintah tidak ada untuk perusahaan media, kecuali untuk radio pendidikan dan TV-biasanya satu perusahaan penyiaran publik di setiap negara memiliki dan mengoperasikan televisi pendidikan dan stasiun radio. Kode Telekomunikasi tahun 1997 menciptakan sebuah agen federal yang mengawasi proses pemberian lisensi kepada perusahaan-perusahaan telekomunikasi di negara ini.

Jika mempertanyakan, sistem pers apakah yang dianut oleh negara Brasil? Jawabannya adalah tidak tahu. Sebab, masalah ini diperbicangkan di parlemen atau pemerintah. Hingga 2010 kini, Brasil belum menetapkan sistem pers apa yang mereka anut. Mereka masih membuat perencaan yang baru untuk pers brasil yang lebih baik.

0 komentar:

Posting Komentar