Ini soal ZINE

saya mau cakap soal ZINE

memang dari hasil propaganda (beuh propaganda,,,,) lewat facebook, secara kuantitas memang sedikit. tapi itu bukanlah pengganjal dan halangan berarti bagi saya dan baw untuk terus memelopori (gaya, jiga partai vanguard wae, ngomongya soa kepeloporan massa) ZINE ini. lagipula, kita bisa cari kontributor dari luar, jumlahnya melimpah, asal intes aja kontanya.

ok kalo introduksi soal zine, baw udah memberikan penjelasan yang cukup. sekarang bicara soal klonsep kasar isi zinenya.
secara garis besar, zine yang akan digarap konsepnya mirip dengan majalah INTISARI (ingat, ini bukan minuman beralkohol). jadi ZINE ini tidak menekankan pada satu bidang tertentu misal Sosial politik saja, ekonomi saja, fashion saja. atau musik saja. kita hampir membahas semua aspek, ya mulai dari sospol, gaya hidup, musik, film, budaya, filsafat...
maskusdnya, beragamnya rubrik yang seperti itu disesuaikan dengan tujuan ZINE ini, yakni, MENCEGAH ILETARASI (jarang baca) sehingga diharapkan nantinya zine ini menag memertikan wawasan lebih tentang banyak hal. jadi pembaca menjadi SEDIKIT TAHU TENTANG BANYAK HAL.

untuk main issue pertama, ada beberapa usulan
1. tentang museum dan sejarahnya. ini untuk mendukung Visit Museum 2010. soal akses dan literatur, baw bisa diandalkan. alasan filosofisnya, KITA HARUS TAHU SEJARAH KITA SENDIRI. lagipulan Bung Karno pernah bilang, Jasngan sekali-kali meninggalkan sejarah.
2. soal sejarah juga sich, tepatnya sejrah tentang gula, kopi , dan teh. ketiga item tersebut,tidak begitu saja muncul di meja. ada sebuah cerita panajng di balik hadirnya gula, kopi, dan teh di Indonesia yang mana sejarah gula, kopi, dan teh adalah sejarah penindasan (tanam paksa)
ada juga bahsan soal vegetarianisme/vegan dan saya bisa interview dengan seorang penggita vegan dan dia membuat zine juga khusu vegan dan staight edge (tidak merokok dan tidak minum alkohol, juga drugs tentunya, gak tahu deh kalo ngelem aibon).
kebetulan sayajuga dapet kontak orang vegan tersebut, namanya xNANUx, nak jogja.

MARI BERKARYA DENGAN APA YANG KITA BISA
DO IT YOURSELF
DO IT WITH YOUR FRIENDS

27 komentar:

Apa yang mendasari suatu topik atau isu itu diangkat, Kiw? Selain yang udah disebutin di atas. Bukan karena kemudahannya aja kan..

santai far, nanti kita obrolin pas rapat aja.
biar semua clear.

Ikut komentar ya, sebenarnya tujuan dibuatnya zine ini untuk apa? Segmentasi siapa? Distribusi untuk mencapai target khalayak bagaimana? Penting lho punya landasan seperti ini, karena nanti dikaitkan dgn isu2 yg akan dikeluarkan. Kan sudah belajar RBM ya, minimal tahu garis besarnya seperti apa. Nah, maksimalkanlah ilmu yg kalian dapat di sana.
Jangan cuma ingin menunjukkan angkatan kalian berkualitas, lantas kalian berkoar2 mau buat zine, yang nggak ada juntrungannya. Sayang juga kan ya.
Lagipula, yang saya tahu setiap zine mengusung spirit tertentu. Misalnya, bahas musik saja atau fashion melulu. Kalau seperti majalah intisari, kok agak nggak fokus ya? Hehe, maaf lho cuma saran, lebih baik difokuskan saja isi zine-nya. Oke, ditunggu karya2nya..
Eh iya, satu lagi untuk rivki, kalau menulis gunakanlah bahasa yang dimengerti semua orang. Maaf nih agak personal, tapi dari tulisan2 kamu, saya sering menghela napas karena struktur kalimat sulit dimengerti. Ya, bagus sih buat tambahan kosa kata, tapi alangkah lebih baik kalau kamu berprinsip egaliter (merakyat) dalam menulis. Kalau bahasa kamu dipakai di surat kabar umum, pasti redaktur menyuruh kamu menulis ulang, kecuali kalau jenis bacaannya ilmiah yang tingkat abstraksi bahasanya cukup tinggi. Ya, hanya saran lho.. Tetap semangat berkarya ya.

Assalamualaikum Wr. Wb.

Terima Kasih atas atensi dari anonim.
Saya pribadi mempersilahkan Anda untuk membuka identitas agar kita bisa lebih mengenal satu sama lain.
Saya akan coba menjawab pertanyaan Anda. Pertama-tama, sebagai alternatif lain pencegahan iliterasi, mungkin terlalu jauh, tapi apa salahnya mencoba.
Kami mencoba membuat zine ini dengan bahasa yang lebih global, tidak terlalu serius dan tidak terlalu asal-asalan. Juga untuk merangsang kemampuan kami menulis di dalam "media". Setidaknya kami memiliki wadah yang lebih nyata untuk bisa menulis dan mencari bahan tulisan di lapangan dengan motivasi yang berlipat. Mendengar beberapa pengalaman, hal-hal seperti ini biasanya menjadi hambatan ke depannya untuk meraih kontinuitas terbitnya ini.
Buat segmentasi, young adult bisa masuk segmentasi pertama bagi media ini. Kami tidak menyebutnya teenagers karena bacaan teenagers biasanya sudah bisa ditebak seperti apa.
Oh iya, zine memang pasti mengusung spirit tertentu. Karena zine sudah memiliki pakemnya sendiri. Selayaknya Profane Existence yang bertahan di jalur anarcho-punk dengan keyakinan akan membuat punk sebagai ancaman lagi. Tapi, bagi kami, kami mengusung spirit melawan iliterasi, mengembalikan ingatan terhadap sejarah dan hal-hal lain yang tidak bisa dijabarkan.
Intisari membawa kita ke dalam banyak hal meski memang agak nggak fokus, tapi bagi saya, pengalaman pribadi setelah membaca Intisari selama bertahun-tahun, saya menjadikan Intisari sebagai bacaan di awal bulan dan setiap rubrik dan artikel yang saya sukai adalah titik awal untuk mencari acuan lain. Intisari sebagai dasar, ya sebagai intisari dari apa yang dibahas di dalamnya untuk kita cari lebih dalam lagi dengan acuan lain. Namun, perlu diingat bahwa di dalam media, yang belum dan InsyaAllah akan kami buat, kami tidak akan mampu seluas Intisari.
Bukan tidak ada juntrungannya, namun belum. Saya selalu berusaha meyakini itu.
Untuk itu, bagi semua orang yang ingin mengkritisi tujuan kami ini, kami sangat terbuka sekali, apalagi jika ada yang mengajak kami berdiskusi langsung tentang ini. Karena dari diskusi-diskusi sebelumnya dengan kawan-kawan, saya pribadi hanya mendapatkan bahwa zine yang kawan-kawan saya terbitkan baru sebatas zine musik dan Anarchy.
Akhir kata, mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang jelas, alangkah baiknya jika kita bisa bertukar informasi. Terima kasih sekali lagi.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Haekal Adzani

untuk anonim
terima kasih kritiknya
tapi siapakah anda????
jadi menebak-nebak gini hehe

lega juga sih karena commentnya positif, saya hargai itu. beberapa hari belakanagn memang ada invasi kata-kata yang cenderung mendiskreditkan saya.

segala hal tetek benngek mulai dari segmentasi dll, kami pahami betul. yang saya tuliskan di blog adalah sebatas usulan mentah. belum ada penggodokan lebih lanjut. nanti kita akan membuka forum.

dan pertanyaan adna sudah dijawab sama bung haekal.

dan juga, zine ini adalah langkah kita untuk mengimplementasikan jurnalisme warga - media alternatif.

juga akan dibangun kelompok diskusi untuk menambah daya amunisi. zine adalah ruang kita belajar, ruang kita menulis untuk menghasilkan sebuah karya nyata. zine mencegah kita masturbasi pikiran.

perlu dicatat buat bung/mba anonim. kami tidak mengatasnamakan angakatan jurnal 2007, kebetulan para inisiatornya, kebanyakan anak jurnal 2007. kami membuka seluas-luasnya pintu kontributor, bahkan struktur atau pengurus. tidak terbatas pada jurnal angkatan 2007. kenapa?karena kami tidak ingin ekslusif. itu saja, tidak lebih.

terima kasih

semoga anda bisa terus memebrikan saran-saran koonstruktif bafi kami.

salam

Oke. Saya sangat mengapresiasi niat kalian untuk membuat zine. Banyak anak jurnal yg kritis, tapi terbentur ruang karya, sehingga kekritisannya tidak bisa tersalurkan secara tepat, dan pastinya tumpukan tugas mahadahsyat yg menghadang semuanya. Haha.
Tahun ini adalah tahun kalian untuk berkarya dan memegang kemudi. Jadi, manfaatkanlah sebaik2nya. Jalin hubungan yg baik dgn berbagai angkatan. Buang jauh2 konsep "senior itu feodal, dsb", karena jurnal tidak pernah mengenal kata senior. Percayalah bahwa "we are the big and happy family". Kalau perlakuan angkatan atas masih menyebalkan di mata kalian, ya anggap saja itu sebagai efek samping dari OJ, tapi ini pasti berlalu.
Suatu saat, kita pasti bertemu di dunia nyata. Hehe, salam.

terima kasih komen anonim di atas. jujur saya sangat menghargai.

adanya anggapan feodal dsb mungkin karena kita jarang dialog sehingga muncul praduga-praduga..

oya, sekedar informasi, saya sudah dapat kontak untuk distribusi ke jogja, jakarta, kediri, dan trenggalek. lumaan lah, go interlokal hahaha

lur, kenapa atuh jarang dialog dgn senior?
curhatkeun, bebaskeun...
jgn karena kesekat sama 2006 kalian malah gak ada diskusi sama 2005, 2004 ke atas...

oh, jadi feodal itu cuma asumsi. awas loh, anda bukan polisi yang punya azas praduga tak bersalah...

saya juga gak tahu kenapa?
kehabisan energi gara2 oj kali.
praduganya mungkin menjadi generaliasasi. karena pintu dialog sama 06 ditutup rapat, jadi kita malah menggeneralisir ke semua.
tapi sudahlah. blog ini juga bisa jadi ajang diskusi kan.
tapi secara pribadi saya lumayan kenal dengan anak2 2006, satu organ soalnya, dJ.

haha, komen di atas sinis bgt dah. tapi bener tuh, rincian biaya hrs ada. ntar pada protes kan ribet jadinya.

namanya juga zine, kita kan spiritnya Do It Your Self, jadi dananya ya mandiri. kita gak ngejar profit koq.

jujur saya dan kawan-kawan terbahak-bahak melihat komen di atas. tapi jika meu rincian, kalian jadi kontributor lah, biar jadi stake holder kami.

tunjukan lah identitas mu hai anonim. kami jadi nebak2 gini.

kita ngambil keputusan konsensus, gak sepihak.

salam

bung ....
apakah ini akan berjalan baik ..
selentingan suara saya dengar ada beberapa rekan yang acuh dan menganggap ini tak ada gunanya ..
saya tidak bisa membuka identitas rekan saya karena akan berbau tidak sedap nantinya ....

trima kasih ....

optimis aja atuh.....


namanya juga belajar...


gak ada gagal ato tidak berhasil yang ada cuma belajar dan belajar...

selalu ada yang bisa diambil... okeh2!!!


semangat!!

_mee_

Dim, jalan ato engga peduli amat ya.
kalo misalnya anak-anak pengen tau bakal jalan apa engga, ikutin lah perkembangannya jangan omong besar di belakang. Kalo misalnya udah pesimis, yaudah, punya solusi ga biar bisa optimis?
Bilangin aja.
Kami di sini ga peduli mau kalian bantu apa engga, kalo mau bantu ya bilang dan dateng, kalo engga yaudah gausah ngomong di belakang.

TAMBAHAN dari comment saya di atas

pada awalnya memang zine ini ditujukan sebagai media internal jurnal 2007 saja. tapi melihat respon yang minim, kami lakukan plan b nya, bikin zine ini tidak sebatas ruang internal. makanya zine ini tidak mengatasnamakan jurnal 2007.

selain alasan tadi, sifatnya yang terbuka adalah sikap kami yang tidak mau menjadi eksklusif, kami menolak itu.

terima kasih

Haduh..kok malah jadi ribut lagi. Gw aneh sama kalian. Bener2 adek yang menggemaskan..

yah, sama angkatan sendiri aja berantem. susah ntar merealisasikannya..

ikut gemas juga ah...!!!!

tenang, tenang....

c rivki kayaknya emang begitu cetakannya...

marah gak marah ya emang begitu... hahahaha....

"peduli setan" selalu dibawa2... entah apa tuh salah c setan... hahaha...


yah begitulah kita, unik dan beragam...


peace, ki!!

_mee_

Iya sodara-sodara, kita nggak berantem kok... Cuma beda orang, beda pendapat aja. Itu si Rivki kayaknya emang begitu gaya ngomongnya, hehe masukin otak ajah jangan masukin ati,,

Itulah warna-warninya kita, indahnya kita, kawan! Hihi seru

Hahahaha, santai Ki. Kita kan terbuka dan anak-anak mungkin pesimis karena pergerakan yang kita lakuin belum keliatan, masih libur boy! Kalem weh. Ngke ge bisa katingali atuh ku barudak, dan urang yakin barudak bisa membantu sedikit demi sedikit. Kita udah jelas-jelas menganggap satu sama lain sebagai satu saudara, sadulur sabatur. Hehehe.
Lain barudak wungkul, baturan-baturan urang di luar ge berusaha ngabantuan lewat cari contact Zine-zine sekitar Malaysia dan Singapore.
Dengan kemauan untuk membuka pikiran dan kritik yang membuat semuanya menjadi sejalan dengan apa yang ingin kita capai, saya yakin Insyaallah kita bisa melebihi apa yang kita harapkan. Bagi kawan-kawan yang memiliki ide bisa menghubungi saya melalui facebook/e-mail: haekaladzani@yahoo.com atau Bung Rivki.
Panceg Dina Galur, Sanajan Awak Lebur.
Hatur Nuhun.
Wassalam.

sepertinya kita memang terpaku pada teks semata, bukan konteks..memang harus diakui masyarakat kita masih suka eufimisme dan komunikasi tingkat tinggi..

100% setuju apa yang dibilang baw, bukan berarti membeo, tapi cape juga bikin ekplanasi yang intinya sama

salam

"...dim, bilang sama temen mu itu. PEDULI SETAN DENGAN OMONGANNYA DIA. kami orang yang terbuka dengan kritik, jadi JANGAN MEMBACOT DI BELAKANG PUNGGUNG. kita gak peduli banyak orang bantu ato gak. kita tetap akan berjalan meski cuman gw sama baw. gw udah punya kontak 5 biji, jakarta 2, jogja, kediri, trenggalek. kita udah ada progress koq..."

PEDULI SETAN DENGAN OMONGANNYA DIA...

OMONGANNYA atau OMONGAN DIA, banyak banget yak orang ketiganya, aduuuuh rivki ini pernah punya masalah sama orang ketiga yak...

hati-hati dengan kata sebelum membuat zine, emang zine itu nafasnya independen, tapi bukan berarti bebas merusak struktur kata. kan kasian tar yang baca...

Asik..masih ada yang mencintai bahasa Indonesia..

-nya bisa bermakna tiga hal
1. Pronomina Persona Ketiga
2. Sebagai penunjuk kepunyaan/milik
3. Deiksis Wacana

1. Pronomina persona adalah pronomina yang dipakai untuk mengacu ke orang. Pronomina dapat mengacu pada diri sendiri (persona pertama), mengacu pada orang yang diajak bicara (persona kedua), atau mengacu pada orang yang dibicarakan (persona ketiga).

Pronomina persona ketiga tunggal terdiri atas ia, dia, -nya dan beliau. Dalam posisi sebagai subjek, atau di depan verba, ia dan dia sama-sama dapat dipakai. Akan tetapi, jika berfungsi sebagai objek, atau terletak di sebelah kanan dari yang diterangkan, hanya bentuk dia dan -nya yang dapat muncul.

Maka, kalimat yang dibangun oleh Rivki Maulana sudah menyalahi prinsip Pronomina Persona Ketiga yang menerangkan bahwa bentuk dia dan -nya tidak dapat muncul sekaligus.

2.Makna milik dapat diungkapkan melalui enklitik sebagai akhiran yang menunjukkan kepunyaan.
Contoh: Rumahnya jauh dari sini.
Pada kalimat di atas, enklitik -nya digunakan untuk menyatakan milik atau kepunyaan, dalam hal ini adalah rumah. Namun sekali lagi, kalimat ini harus didukung oleh kalimat sebelumnya yang menjelaskan enklitik -nya.

3. Deiksis wacana ialah rujukan pada bagian-bagian tertentu dalam wacana yang telah diberikan atau sedang dikembangkan.
Contoh: Rivki datang dari desa dengan membawa hasil sawahnya.

Dari contoh di atas dapat kita ketahui bahwa -nya mengacu ke paman yang sudah disebut sebelumnya.

Cat: Semoga jadi pembelajaran. Teruslah menulis. Salah itu biasa.

SM '05

wah terimakasih atas kritik Anda. saya dangat menghargai hal tersebut.

maklum emosi, gak sempet mikir soal struktur..he

"maklum emosi, gak sempet mikir soal struktur..he"

nah.. terbukti, kan? apa yg bakal dihasilkan org yg emosi? makanya santai aja lah lur..

sebenarnya gak bisa digeneralisaisi juga sih. saya emosi di situ konteksnya soal zine lho...

makin banyak aja orang anonim di blog ini

Posting Komentar