Introduksi kanan-kiri, atas-bawah, depan-belakang

ini adalah kali pertama saya posting di blog ini. sengaja saya tahan sampai detik di tahun yang baru dimulai. sebagaimana halnya dimas dito alias black, saya juga akan menginvasi cgj dengan kata-kata kampungan, non elegan, birokratis, dan eliteis. btw cgj ini sayarasa namanya tidak diambil berdasarkan konsensus. pasalnya saya sebagah rakyat tidak pernah diajak bicara.haha. tapi biarlah, saya tidak terlalu peduli. bukankah shakesphare bilang, "Apalah arti sebuah nama " lagi pula saya oarng yang lebih mementingkan esesnsi dari pada bentuk. dan nama adalah salah satu bentuk.

introduksi atas-bawah
saya ingin sedikit menanggapi comment dimas soal invasi kata-kata kampungannya di blog ini. sebenarnya apa sich term kampungan yang dimaksud di black? saya akan jawab sesuai subjektifitas saya..

apakah term kampungan yang dimaksud adalah semacam stereotif menjijikan orang kota terhadap orang desa. anggapan bahwa orang desa adalah udik,atau segala hal yang masuk kategori keterbelakangan. atau juga semua hal yang tentang display-display dalam bingkai kebodohan, kemiskinan.

jika itu yang dimaksud, celakalah orang yang mempunyai anggapan seperti itu.
bukankan pada dasarnya orang kota itu adalah orang desa juga. bukankah setiap lebaran orang kota itu mudiknya ke kampung juga. siapa yang bisa membantah premis itu?

hal yang membedakan antara orang desa yang tinggal di kota (urban) dan orang desa ayng tinggal di desa (rural) antara lain ; tingkat pendidikan, status kesehatan, tingkat kesejahteraan. hal2 itu pula yang bikin orang kota punya anggapan menjijikan terhadap orang desa.
saya menengarai hal ini akibat ketimpangan pembangunan yang dilakukan oleh suatu negara. gill walt bilang, sistem kesehatan adalah representasi dari sistem politik. pendidikan juga tidak bisa lepas dari model atau paradigma pendidikan yang dianut. bicara paradigma, gak jauh bahasannya sama ideologi. bicara ideologi, ngomongnya kepentingan juga kan.

nah kue pembangunan yang tidak merata tersebut pada akhirnya menciptakan jurang yang semakin lebar antara masyarakat urban dan masyarakat rural. ngomomongin hal kayak gini meamng gak ada abisnya, ampe mulut ktia berbusa juga bahasan ini gak bakal kering sepertinya. kawan2 tentu masih ingat dengan teori2 pembangunan. tentang teori modernisasi, dependensi, dan post struktural. udahlah, cape ngomongin begituan.haha.saya akhiri aja.

Introduksi Kanan-Kiri

postingan awal saya ini tidak berisi uraian-uraian dakwah, penajabaran tenang apa itu aqidah, dan segala tetek bengek firman Tuhan.

hal-hal tersebut dapat kawan2 peroleh dengan cara yang bisa dikatakan praktis. kawan-kawan bisa membaca dan belajar membaca qur'an dengan membeli HP Esia yang ada qur'annya. jadi semua-ayat2 suci itu bisa dibawa kemanapun dan ditaruh di saku meski jelas yang namanya qur'an itu profan, sakral, suci.

jika kawan-kawan butuh nasihat spiritual atau konsultasi masalah agama, kawan2 bisa mendapatkannya dengan mudah pula, tinggak ketik REG (Spasi) Babilu ke nomor xxx. maka anda akan mendapatkan nasihat2/wejangan2 dari para da'i kondang. semuanya begitu mudah dan praktis. konten layanan islami ini semakin memudahkan ummat dalam menjalankan ibadahnya. namun ada satu hal yang ingin saya sampaikan. janganlah kawan2 sebagai ummat terjebak dalam dimensi konsumsi belaka. mengutip Jean Baudlilard, jangan hanya mengkonsumsi tanda. jika anda terjebak dalam dimensi konsumsi belaka, ketika agama (konten islami atau pun konten religi) hanya diajdikan komoditas, itulah Advance Capitalism. itu kata Frederic Jameson, bukan kata saya. saya mah gak tahu apa-apa

Introduksi depan-belakang

saya sangat berterimakasih kepada semua pihak terutama ketua angaktan yang bisa mengakomodasi aspirasi para anggota keluarga jurnalistik 2007. ini adalah sebuah langkah awal ketika kita mempunyai "MUSUH" yang sama, kita rapatkan barisan untuk melawan MUSUH BERSAMA tersebut. terlepas dari segala subjektifitas pribadi maupun kolektif dalam setiap faksi (geng, kelompok, atau apapun istilahnya), saya berharap agar jurnalistik 2007 bisa menyatu dan merapatkan barisan meski sebatas tataran artifisial/di permukaan saja.

hal tersebut sudah cukup membuat MUSUH BERSAMA ketar-ketir melihat solidnya angkatan kita.

Mari hancurkan TIRANI kawan!!

HASTA LA VICTORIA SIEMPRE 

PS: Sorry kalo ada kata atau istilah yang kawan2 gak ngerti.

0 komentar:

Posting Komentar